26.8.16

Peranan Budaya dalam Pendidikan Karakter

Peranan Budaya dalam Pendidikan Karakter - Penelitian kebijakan memang sangat kompleks. Apalagi di Indonesia antar lembaga, antar departemen tema yang sama sering tidak berintegrasi. Penelitian di lembaga dan departemen berjalan sendiri-sendiri, kurang ada koordinasi, “ demikian secara terang-terangan disampaikan Ir. Hendarman, M.Sc. Ph.D. (Kepala Pusat Penelitian Pendidikan Balitbang-Kemdiknas Jakarta) selaku Keynote Speaker  dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan dengan tema  “ Peranan Budaya dan Inovasi Pembelajaran dalam Pemantapan Pendidikan Karakter” yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian UNY dalam rangka Dies Natalis ke-47 UNY tanggal 14 Mei 2011 di Ruang Sidang Lemlit UNY.

Budaya dalam Pendidikan Karakter


Seminar dibuka oleh Rektor UNY (Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA) yang dalam sambutannya mengumumkan lahirnya Masyarakat Peneliti Pendidikan Indonesia (MPPI) yang diprakarsai oleh Lemlit  UNY dan 8 Perguruan Tinggi di DIY dan Jawa Tengah, walaupun masih lahir embrio namun Beliau berharap bisa berkembang untuk kedepannya. Beliau juga mengatakan bahwa pendidikan tidak sekedar transfer ilmu pengetahuan, tetapi sebenarnya transfer nilai. Transfer nilai akan berhasil kalau gurunya sendiri merealisasikan dalam perilaku.

Menurut pengamatan Hendarman, kebijakan pendidikan yang banyak mendapat sorotan adalah soal Ujian Nasional (UN), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN, Sertifikasi, Tunjangan Guru, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Pelayanan Pendidikan. Disampaikan pula oleh Beliau dalam seminar tentang konsep roadmap, isu-isu kritis sebagai sumber penyusunan roadmap penelitian kebijakan pendidikan serta tentang roadmap penelitian kebijakan pendidikan.

Lihat juga http://www.nora-arnezeder.net/mitos-bisnis-yang-sebaiknya-anda-hindari/

Seminar dilaksanakan dari pagi hingga sore yang diikuti oleh 120 orang termasuk peserta, pemakalah dan udangan. Ada 3 pemakalah yang terpilih dari 38 makalah yang terseleksi untuk dipresentasikan dalam sesi panel setelah keynote speaker, yaitu Siti Hapsah Budi A, M.Si. (Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta) dengan judul ”Pengembangan Model Penanganan Tindakan Bullying pada Siswa SMA/SMK di Kota Yogyakarta“,Dr. Badrun Kartowagiran (FT UNY) dengan judul ” Materi Sulit pada UN Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa SMP di Provinsi DIY” dan Prof.Dr. Muhyadi (FISE UNY) dengan judul ” Karakter Warga FISE UNY Menuju WCU (Tinjauan Aspek Kinerja dan Budaya Tepat Waktu)”.  Pemakalah yang lain dibagi 3 kelompok dalam sesi paralel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar